Alkitab dengan cukup jelas mengatakan bahwa setiap manusia diberikan talenta, karunia, bakat untuk dikembangkan dan digunakan untuk tujuanNya. 1 Petrus 4:10 mengatakan “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. Hal inilah yang seharusnya tertanam dalam diri kita bahwa karunia, bakat dan talenta itu dipakai untuk tujuan Tuhan bukan tujuan pribadi kita.
Use Your Talent merupakan kegiatan yang mencoba menghadirkan bagaimana gereja dengan kepelbagaian talenta yang ada dalam jemaat dapat dipakai untuk menolong mereka yang tersisih, tertindas dan terbuang. Pembahasan secara alkitabiah mengantar peserta untuk melihat isi hati Tuhan yang berbelas kasihan kepada mereka yang kecil. “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Mat.25:40). Sesudah pembahasan teologis maka peserta juga dituntun untuk secara bersama-sama memikirkan strategi bagaimana gereja lewat jemaatnya bersama sama melakukan misi kerajaan Allah melalui “Maping Asset“ sehingga lewat kolaborasi yang baik apa yang menjadi misi integral gereja akan terjadi. Use Your Talent bukan hanya sebuah diskusi tentang narasi misi pelayanan tapi bagaimana pelayanan gereja bisa terjadi dan dinikmati oleh mereka yang membutuhkan kehadiran Tuhan atas hidup mereka.
Use Your Talent menjadi sebuah kegiatan yang juga sangat motivasional sebab menghadirkan tokoh dan contoh nyata bagaimana Tuhan memakai gerejaNya untuk melakukan misi Tuhan secara nyata. Salah satu contoh bagaimana sebuah gereja di Laos dapat membuat pengadaan air bersih yang dipakai oleh masyarakat. Ketika pendeta itu bercerita maka ini memotivasi peserta lain untuk memikirkan dan merenungkan misi apa yang bisa dia kerjakan sesuai potensi yang ada di wilayah kerjanya.
Use Your Talent juga menjadi efektif tempat belajar dengan melakukan field trip (kunjungan lapangan) dengan lembaga-lembaga yang melakukan misi integral. Peserta dapat melihat secara langsung bagaimana unit, lembaga, gereja bekerja menghadirkan kerajaan Allah di bumi. Salah satu field trip yang sangat saya nikmati adalah ketika menyaksikan bagaimana Life for Music berdiri di Bangkok, mendengar kisah berdirinya, perkembangannya dan dampak dari Life for Music tersebut bagi anak-anak yang belajar disana. Kebanyakan mereka adalah anak-anak dengan latar belakang yang sulit secara ekonomi dan dengan banyak pengalaman yang kurang beruntung tapi bisa menikmati pendidikan musik klasik yang mahal. Mereka juga bisa melihat bahwa Life for Music menjadi rumah kedua mereka dimana mereka dibangun dan disembuhkan dari pengalaman masa lalu mereka yang buruk. Lembaga ini terus berkembang bahkan sampai konser ke Jepang.
Akhirnya setelah melalui proses yang panjang, rumah baca Hambila Humba pun bisa pakai oleh ana...
Adakah di antara anda yang pernah bercita-cita menjadi penulis? Atau apakah anak anda bercita-...
Berapa banyak pembaca ini yang menyukai musik? Mungkin Anda salah satunya. Beberapa orang menj...