Y L K A
Media & Materi / Bukan Sekedar Penulis Cilik

Bukan Sekedar Penulis Cilik

Adakah di antara anda yang pernah bercita-cita menjadi penulis? Atau apakah anak anda bercita-cita menjadi penulis?

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, pada umumnya murid-murid sering diberi tugas untuk menulis karangan. Walaupun tugasnya mengarang, seringkali tulisan itu harus berisi tentang pengalaman nyata kita sendiri. Misalnya, ketika baru selesai liburan sekolah, guru meminta murid-murid menulis karangan kegiatan berliburnya.

Melalui hal tersebut kita bisa melihat bahwa ternyata budaya menulis sejak dini masih dilakukan di dunia pendidikan. Namun, jika ditanya apakah kita masih suka menulis, mungkin sangat kecil jumlah yang bisa ditemukan. Padahal, menulis selalu menjadi aktifitas wajib yang dilakukan manusia sehari-hari. Misalnya menulis surat atau e-mail, menulis proposal atau lamaran pekerjaan, menulis status di media sosial, menulis atau mengisi biodata dan mungkin juga menulis jurnal atau rencana kegiatan sehari-hari, dan lainnya. Akan tetapi banyak dari antara kita yang tidak suka melakukan aktifitas tersebut.

Berbeda sekali dengan anak-anak di Panti Asuhan Anugerah Kasih Abadi dan di Taman Baca Hambila Sumba. Mereka sangat antusias menyambut kegiatan pelatihan Penulis Cilik yang diselenggarakan oleh Tim Child Ministry. Apalagi ketika mereka mengetahui bahwa hasil tulisan mereka di pelatihan tersebut akan diterbitkan menjadi sebuah buku.

Setelah proses pelatihan selesai dilakukan seleksi tulisan, editing, mencari gambar dan proses lainnya sebelum ke percetakan. Dalam waktu kurang lebih 7 bulan, akhirnya buku selesai cetak dan segera dikirimkan untuk para penulis. Dengan bangganya mereka membacakan tulisan mereka dibuku tersebut di depan orangtua, tokoh budaya, pendeta, guru dan teman-teman mereka.

Tulisan anak-anak itu telah dimuat di dalam buku Kisahku: Kisah Anak Panti Asuhan yang Bermimpi dan buku Kisahku dari Sumba Timur. Tulisan mereka menarik sekali, menginspirasi, unik dan membuat terharu juga. Beberapa dari anak tersebut menulis lebih dari 1 cerita yang dimuat di dalam buku. Walaupun pelatihan tersebut hanya dilakukan dalam waktu 2 hari, tetapi hasil tulisan mereka bagus sekali.

Sah sudah mereka menjadi "Penulis Cilik". Bangganya bukan main karena kecil-kecil sudah menjadi penulis. Walaupun hanya menulis 1-3 tulisan mereka adalah penulis tak kalah dengan penulis besar yang sudah menulis berjudul-judul buku.

Menjadi penulis tidak harus karena itulah cita-cita kita. Menulis bukanlah kegiatan rutinitas yang dilakukan karena tuntutan pekerjaan. Seorang penulis tidak selalu hanya berkutat dengan tulisan dan bukunya. Menulis adalah sebuah budaya yang perlu dilakukan dengan refleks dan spontan saja ketika ada sesuatu yang melintas di pikiran kita, karena ada sesuatu hal yang menarik perhatian kita. Melalui tulisan kita bisa menyampaikan isi pikiran kita secara bebas kepada siapa saja, karena tidak ada larangan untuk menulis atau membuat tulisan.

Melatih anak-anak untuk menjadi penulis cilik merupakan proses untuk membudayakan aktifitas literasi, melatih cara berpikir sistematis dan melatih tata bahasa yang baik dan benar. Dengan melatih anak-anak sedini mungkin, kita berharap anak-anak ini tetap aktif menulis sampai mereka dewasa, sehingga menulis menjadi sebuah aktifitas yang menyenangkan, menjadi sebuah hobi dan suatu hari akan menjadi gaya hidup mereka. Dan siapa tahu suatu saat nanti salah satu dari mereka kelak menjadi penulis besar juga.

Untuk anda juga belum terlambat untuk hobi menulis. Ayo kita menulis, karena menulis itu menyenangkan.

Salam Literasi!

Artikel lainnya

ylka

Rumah Baca Hambila Humba

Akhirnya setelah melalui proses yang panjang, rumah baca Hambila Humba pun bisa pakai oleh ana...

ylka

MUSIK : Cerita Cipta dan Cinta

Berapa banyak pembaca ini yang menyukai musik? Mungkin Anda salah satunya. Beberapa orang menj...

ylka

Use Your Talent sebagai Wahana Pelayanan Kris...

Alkitab dengan cukup jelas  mengatakan bahwa setiap manusia diberikan talenta, karunia, b...